Indonesia memiliki banyak kerajinan yang telah memasuki
pasaran dunia sejak dulu. Semua kerajinan Indonesia dinilai oleh masyarakat
dunia sebagai kerajinan dengan nilai seni yang unik. Biasanya kesenian yang demikian
berkembang dalam masyarakat adat di Indonesia. Contohnya adalah sarung tenun,
juga batik. Dua kesenian itu telah lama dikenal di pasar dunia karna nilai seni
yang unik tadi.
Masyarakat daerahnya mengembangkan diri dengan keadaan seni
daerah itu sendiri.
Maka, kini mari kita lihat kesenian yang serupa, yaitu
dengan nilai pasar ekspor juga. Adalah
kesenian eceng gondok ambarawa yang juga telah lama dikembangkan oleh
masyarakat kampung sekitar ambarawa, tepatnya sekitar rawa pening.
Rawa pening merupakan rawa dengan tingkat pertumbuhan eceng
gondok yang bisa dikatakan subur, karena dalam satu tahun hampir tak pernah
kering dari tanaman yang hidup di rawa-rawa tersebut.Maka, kepandaian dan
kreatifitas masyarakat ambarawa berhasil merubah tanaman yang selama ini
dikenal hanya sebagai hama itu menjadi nilai seni yang berdaya jual tinggi.
Memanfaatkan keadaan lingkungan rawa pening, kini masyarakat
ambarawa memilih untuk melestarikan dan menjadikan eceng gondok sebagai tanaman
budidaya yang merupakan bahan dasar pembuatan kesenian eceng gondok.
Danau seluas 2.670 hektare ini juga senantiasa membantu
pendapatan masyarakat Ambarawa dalam berbagai pendapatan. Disamping penghasil
populasi eceng gondok, Rawa Pening juga merupakan tempat wisata. Misalnya juga
wisata apung, baca DISINI.
Misalnya saja rumah kesenian Klinting Ambarawa yang
memproduksi kesenian eceng gondok dan menjadikannya lukisan, mainan, meubel,
kursi, meja, dan lain semacamnya. Di rumah produksi Klinting ini, juga
mengajarkan bagi wisatawan untuk bisa mengolah tanaman eceng gondok dalam
pelatihan Klinting kesenian eceng gondok.
Dinilai bahwa kesenian eceng gondok layak bersaing dengan produk kesenian mancanegara juga. Hal
ini tentu membanggakan sebagian besar pengolah kesenian eceng gondok ini dan
menambahi produksinya.Maka, tentu kesiapan internal adalah hal yang lebih utama
dalam menjawab semua tantangan pasar mancanegara itu.
Dan telah kita sadari bahwa Indonesia menjadi bagian dalam perdagangan
Internasional se Asia dalam MEA di
persiapan tahun ini. Maka, kinilah saatnya bagi kita untuk serta merta ikut
mendukung produk dalam negeri, tak hanya pasar Asia, namun menuju pasar dunia.
No comments:
Post a Comment